BIG DATA atau data besar tentu bukan lagi istilah asing, sebab sudah disebut di banyak media dan digunakan secara luas. Terutama bagi pelaku usaha, yakni bagi para pengembang aplikasi dan perusahaan yang sudah memiliki ekspansi cukup luas. Penggunaan data raksasa tersebut kemudian menjadi hal penting dan menjadi aset.
Apa itu Big Data?
Big data memiliki definisi sebagai suatu istilah yang menggambarkan mengenai volume data yang terbilang besar, baik itu terstruktur maupun tidak terstruktur yang membanjiri bisnis sehari-hari. Pelaku bisnis melalui perusahaanya dijamin akan rutin mendapatkan data setiap harinya, bahkan di setiap jam dan detik.
Jenis data yang didapatkan perusahaan sangat beragam, maka disebut sebagai data yang terstruktur maupun tidak. Data ini kemudian diolah oleh perusahaan tersebut dimana sudah menunjukan orang atau operator khusus. Umumnya perusahaan akan memakai alat bantu atau tools sehingga proses mengolah data menjadi lebih mudah, efisien, dan juga efektif.
Sebab data yang didapatkan perusahaan sebesar atau sebanyak apapun data tersebut bukan poin penting. Poin pentingnya adalah bagaimana si perusahaan ini bisa mengolah data tersebut untuk mendorong pendapatan atau profit perusahaan. Sehingga bisa bertahan di tengah persaingan dan bisa terus berkembang.
Data yang diolah sedemikian rupa dengan teknik dan tools tertentu akan membantu perusahaan menentukan strategi atau langkah selanjutnya. Langkah yang diambil ini tentunya akan mempengaruhi masa depan perusahaan tersebut. Apakah akan bertahan, berkembang, atau justru tumbang.
Big data dapat memberikan keunggukan bagi perusahaan dengan akses untuk memahami preferensi pelanggan secara personal, serta hal-hal apa saja yang bisa menyenangkan pelanggan. Big data memungkinkan hal ini dilakukan secara masif dan otomatis.
Hasil akhir dari pengolahan big data sendiri adalah insight atau wawasan bagi perusahaan. Proses big data pun tidak hanya terdiri dari memperoleh, mengeksplor, memproses, hingga menganalisis data, melainkan harus berujung pada penemuan insight sebagai acuan dan saran untuk pengembangan bisnis perusahaan sebelum diwujudkan menjadi tindakan.
Prashanth Southekal, seorang penulis analisis bisnis, profesor, dan rektor Institut Data untuk Perform Bisnis menuturkan bahwa kesuksesan dari sebuah bisnis tidak hanya diperoleh dari jumlah data yang dikumpulkan, namun dipengaruhi oleh manajemen data dan insight. Insight sendiri dapat dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu deskriptif, prediktif, dan preskriptif dengan karakteristik masing-masing.
ketiga insight tersebut sangat penting untuk diterapkan oleh perusahaan ataupun organisasi. Perusahaan telah mengambil selangkah lebih maju dengan menerapkan tiga insight tersebut, dan dapat memperkirakan kemungkinan yang dapat terjadi dan menyiapkan perusahaan untuk menanganinya dengan sebaik mungkin.
Implementasi BIG DATA
Big data hadir dengan membawa tantangan yang juga besar, Dengan volume yang besar dan tingkat pertumbuhan yang cepat, big data membutuhkan infrastruktur penyimpanan dan komputasi yang memiliki tingkat performa tinggi. Dalam hal ini, data center modern memiliki peran penting yang mampu mendukung kebutuhan big data dan berbagai bentuk penerapannya.Big data hadir dengan membawa tantangan yang juga besar, Dengan volume yang besar dan tingkat pertumbuhan yang cepat, big data membutuhkan infrastruktur penyimpanan dan komputasi yang memiliki tingkat performa tinggi. Dalam hal ini, data center modern memiliki peran penting yang mampu mendukung kebutuhan big data dan berbagai bentuk penerapannya.
Sementara itu, big data juga memiliki kemampuan untuk membantu meningkatkan kinerja data center. Analisis prediktif, yang merupakan salah satu penerapan big data paling populer, telah menjadi alat yang ampuh bagi data center untuk membantu memberikan layanan yang unggul bagi pelanggan mereka secara konsisten.
Dimana mengimplementasikan BIG DATA?
Omadata data center memiliki beberapa fitur yang memungkinkan Big Data disimpan dan diproses dengan benar dan efisien, seperti :
- Penyimpanan.
Omadata Data center telah dikembangkan untuk dapat mendukung dan menyimpan data dalam jumlah besar. Omadata Data center ini setidaknya memiliki minimal 60 lemari dan 1.000 server penyimpanan yang mampu menyimpan berbagai jenis data dengan volume yang sangat besar. - Daya
Pengelolaan big data memerlukan infrastruktur kelistrikan yang kuat dengan sistem UPS N+1 redundant. Omadata Data center sudah berstandart Tier 3 dan mengarah ke Tier 4 , dan saat ini telah mampu menyediakan daya tanpa gangguan dan tangguh. - Jaringan
Sumber big data terus mengirimkan sejumlah besar data ke data center. Untuk menjembatani kebutuhan ini, Omadata data center telah menyediakan koneksi yang stabil dan andal dengan bandwidth yang cukup untuk menangani volume dan kecepatan big data yang tinggi.
Kesimpulannya, data center dan big data dapat saling mendukung. Seiring dengan perkembangan, keduanya berjalan beriringan dan tidak dapat dipisahkan.