Efek dan Pencegahan Downtime di Data Center

Setiap bisnis, besar atau kecil, merasakan kesulitan saat mereka menghadapi downtime atau downtime. Hal ini membuat Anda kehilangan pelanggan, produktivitas, dan reputasi bisnis. Pengguna Anda akan khawatir tentang keamanan data mereka selama downtime.


Ukuran kerugian bervariasi sesuai dengan ukuran perusahaan Anda dan jenis downtime yang akan dihadapi. Anda dapat menangani masalah atau mencegahnya terjadi pada data center Anda. Sebagian besar solusi, seperti pemeliharaan data center Anda, akan menjaganya tetap aman dan efisien untuk waktu yang lama. Kita akan mempelajari efek downtime data center dan cara mencegahnya.

Downtime di pusat data (data center) adalah situasi di mana sistem atau layanan yang ada di dalamnya tidak tersedia atau tidak berfungsi dengan baik. Ini bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti kegagalan perangkat keras, kesalahan perangkat lunak, gangguan daya, kesalahan manusia, atau peristiwa alam.

Efek Downtime di Data Center:

  1. Gangguan Operasional: Downtime mengganggu operasional harian pusat data dan layanan yang disediakannya. Hal ini dapat menghentikan akses pengguna, mengganggu aliran data, dan mempengaruhi kinerja aplikasi atau sistem yang dijalankan di pusat data.
  2. Hilangnya Data: Dalam beberapa kasus, downtime dapat menyebabkan kehilangan data yang belum disimpan atau tidak sempat di-backup. Ini bisa sangat merugikan bagi bisnis atau organisasi yang mengandalkan data penting untuk kegiatan operasional mereka.
  3. Kerugian Keuangan: Downtime dapat menyebabkan kerugian finansial bagi bisnis. Setiap detik atau menit downtime dapat menyebabkan hilangnya pendapatan, kehilangan pelanggan, dan biaya pemulihan yang tinggi. Bisnis yang bergantung pada layanan online dan transaksi e-commerce adalah yang paling rentan terhadap kerugian ini.
  4. Kerusakan Reputasi: Downtime yang berkepanjangan atau berulang dapat merusak reputasi bisnis atau organisasi di mata pelanggan, mitra, dan pemangku kepentingan lainnya. Pelanggan mungkin kehilangan kepercayaan dan beralih ke pesaing jika sering mengalami masalah downtime.

Pencegahan Downtime di Data Center:

  1. Sistem Kelistrikan yang Handal: Pastikan data center dilengkapi dengan sumber daya listrik yang handal, seperti sumber daya cadangan (genset) dan sistem UPS (Uninterruptible Power Supply). Ini akan membantu mencegah downtime akibat pemadaman listrik.



  2. Pemantauan Proaktif: Gunakan alat pemantauan dan manajemen jaringan yang dapat memberi tahu Anda tentang potensi masalah sebelum terjadi. Dengan memonitor dan menganalisis kinerja sistem secara proaktif, Anda dapat mengambil tindakan preventif sebelum downtime terjadi.



  3. Redundansi Perangkat Keras dan Jaringan: Gunakan arsitektur sistem yang redundant, baik dalam hal perangkat keras maupun jaringan. Memiliki komponen yang ganda atau backup dapat mengurangi risiko downtime akibat kegagalan perangkat keras.
  4. Perencanaan Kapasitas yang Cermat: Pastikan pusat data memiliki kapasitas yang cukup untuk menangani beban kerja saat ini dan pertumbuhan di masa depan. Perencanaan kapasitas yang baik akan membantu mencegah kelebihan beban dan kegagalan sistem akibat kapasitas yang tidak mencukupi.



  5. Pemulihan Bencana dan Rencana Cadangan: Buat rencana pemulihan bencana yang komprehensif dan cadangkan data secara teratur. Dengan memiliki salinan data yang tersedia dan prosedur pemulihan.

Data center dapat menghadapi masalah downtime kapan saja jika Anda tidak melindunginya dengan baik. Jika hal itu terjadi, perusahaan akan mengalami kerugian besar dan bahkan kehilangan pelanggan. Efek tersebut biasanya terjadi pada perusahaan yang menangani aktivitasnya secara online. Menggunakan Li-Ion yang tepat dan memelihara data center sangat penting untuk mencegah downtime.

Ingat, setiap tingkat DC menggunakan downtime yang berbeda. Data Center Omadata menyediakan data center dengan tier 2 . Selain itu Data Center Omadata rutin melakukan maintenance kelistrikan setiap tahun. Omadata akan terus menjaga standar keamanan dan kualitas layanan kami, hal tersebut dibuktikan dengan sertifikasi ISO 9001:2015 dan ISO 27001:2013 yang telah diraih.

di dalam Articles
Masuk untuk meninggalkan komentar
Peran Alat Pemadam FM200